Minggu, 26 Juli 2009

Akhir perjalanan panjang dari sebuah kisah SMA 1

Maafkan aku yang tak pernah bisa melupakanmu....!!
Terdiam dan hilang bersama mimpi harapkan kembali
Ingin bersamamu selalu, lebih banyak waktu, dan rengkuh aku dalam duka dan sukamu...!!


Kronologis

Kisah ini terlalu panjang tapi biarlah mungkin bisa dilihat dan menjadi inspirasi sebagian orang dimasa yang akan datang...,,.!

Perjalanan panjang ini dimulai jauh sebelum keberadaanku saat ini..,,. tak pernah terpikirkan dan akhirnya tak bisa dilupakan,,,,,,

Masih teringat jelas semasa SMA terlalu banyak kisah dan menanti untuk diceritakan kembali...,



Waktu yang telah banyak berlalu meninggalkan sebuah kisah yang terungkap. Ya sebut saja X yang telah lama aku kenal. Disetiap waktu X selalu memberi harapan yang pasti namun bodohnya aku terlalu rendah diri, bagaimana tidak aku merasa terlalu miskin untuk bisa mencintai. Disetiap pertemuan yang nampak dan tak nampak selalu menjadi perasaan bathin dan hanya hati yang bisa merasakan. Kejadian itu tampak berulang setiap wajah itu hadir dihari-hariku. Hati ini lelah, dan tak percaya setelah X juga ternyata punya perasaan yang sama bahkan lebih dari diriku. Itu aku rasakan ketika suatu hari dimasa SMA aku diberi sebuah benda oleh X bagiku itu spesial dan sebuah bentuk perhatian yang teramat sangat. Aku seakan tak percaya amat tak percaya menerima semua itu. Akupun tak bisa menerima itu dan aku ungkapkan alasan yang logis kepada X namun apa yang terjadi X semakin sedih diapun mengungkapkan alasan mengapa aku harus menerima itu. Ya sudahlah aku tak berdaya dengan perasaan yang sebenarnya senang karena aku merasa itu wujud sebuah perhatian dari X. entah perhatian seperti apa lagi yang tidak aku ketahui bahwa ternyata X lebih mencintaiku selama ini. Sayang waktu yang begitu singkat takmemberikan sebuah jawaban dan meninggalkan sebuah tandatanya besar. Hingga berakhirnya masa SMA aku meninggalkan semua, aku meninggalkan X, yang kala itu X masih kelas 1 dengan sebuah pertanyaan. Aku pengecut..!! yah memang..!! aku munafik yah,,!! aku tak berguna dan seribu kata lainnya yang dapat menggambarkan tentang diri ini, aku terima dengan terbuka. Namun aku cuma bisa bilang itu semua karena keadaan......!!!! Hampir 2 tahun lebih aku berusaha untuk kontak dan mencarinya. Yupz tidak sia-sia akhirnya ada komunikasi yang sangat intens dan hangat walaupun hanya lewat phone dan tidak pernah bertemu selama itu. Entah apa yang dirasakan X kala itu, akhirnya X meminta aku menemaninya untuk moment yang sangat spesial...!! yah acara perpisahan. Dengan perasaan yang amat bahagia karena aku pikir itu moment dimana aku mungkin bisa mengingat dan mengulang kembali saat-saat yang indah dan aku bisa mengungkapkan semua rahasia hati. Tapi sekali lagi keadaan sudah berubah yah waktu pula yang membuat semua itu berubah, keadaan tak seperti dulu lagi, tak seperti anganku dan tak seperti mimpik. Ketika aku bertemu X aku diam seribu bahasa dan aku merasa tak berhak mempertanyakan kenapa???... Yapz aku salah ..!! tak sepatutnya aku berada ditempat yang mungkin tidak sesuai dengan posisiku melihat X dengan Y...!! Akupun berlalu....dan berlalu...!! Yang tersisa kini sebuah no hp X yang tidak aku hapus...!! Sungguh......!! entah mengapa aku semakin akrab dengan Y walaupun tidak terlau akrab bagiku cukup pantas bisa dianggap teman dan pertemuan kamipun tidak terlalu sering hanya sesekali saja. Ya bagiku Y sudah aku anggap seorang laki-laki yang mungkin bisa menjaga X, yah mungkin lewat Y bisa aku titipkan X. Terima kasih itu yang aku ungkapkan kepada Y setiap kali bertemu dan berbicara walaupun percakapan kami tidak terlalu lama tapi aku selalu menanyakan kabar X dan tak lupa titipan salam selalu aku katakan.... selesai sudah...its over....!!!!

Hampir genap 5 tahun tau mungkin lebih,,,..!! dan akupun sungguh sudah tidak mempersoalkan kisah X yang telah berlalu dan akupun punya hidup sendiri yapz mungkin akupun punya kisah dengan XX yang lain yaach...!! walaupun semua endingya aku merasa sakit...!! buatku itu yang membuat aku semakin kuat dan tegar. Naifnya aku bilang dalam hati yaaa ini hidup... bahagia aku nikmati...!! begitupun pedihnya aku nikmati dan semua tidak ada yang abadi..!

Sebuah kejutan dimalam hari entah bagaimana aku bisa menjelaskannya ketika itu ponsel aku berbunyi. Alangkah kagetnya siapa gerangan yang menghubungiku..?? yapz "X"....! ada apa ini terbesit pikiraanku kala itu. Obrolanpun dimulai dengan bertanya kabar, tanpa menyinggung masalalu dan itu berlanjut hari demi hari. Banyak kisah yang aku dengar dari X tentang kondisi X saat ini, aku prihatin atas apa yang terjadi. Akhirnya X mengungkapkan ingin sekali bertemu dengan aku,, dengan pertimbangan yang cukup berat...!! baiklah aku bertemu dengan X, hati kecilku berkata "lama sudah tak kulihat dirimu yang dulu aku mau,, entah bagaimana aku melihatmu,, kau cantik hari ini...!! apa ini akan berdampak buruk bagiku mengingat dari cerita X yang serba tertutup X sedang mempunyai masalah yang bagiku itu masalah pribadi X dengan Y. khawatir terjadi salah paham maka aku minta rasa aman, jika ada salah paham tentang semua ini X bisa jujur dan menjelaskan kepada Y. sejauh ini tidak ada masalah dan akupun akhirnya mengetahui perasaan X selama ini. Aku kagum, terharu dan merasa bersalah,,,,!! akupun mengakuinya bahwa selama ini banyak perasaan aku yang X tidak tahu. X berkata saat- saat berdua dengan aku adalah penantian yang sangat panjang. Yapz tentunya penyesalan masalah klasik yang selalu datang terakhir. Ingin rasanya aku mengulang kembali tapi betapa naifnya aku..!! aku sudah cukup nyaman dengan keadaanku saat ini dan aku sudah cukup terharu dan kagum bahwa ada cinta yang bertahan hingga akhir waktu. Aku mengutarakan keinginan bertemu dengan Y, duduk bertiga"X". "Y" dan aku. Mungkin ini jalan penyelesaian yang terbaik. Tapi memang kadang rencana tidak sesuai dengan harapan, hingga akhirnya salah pahampun terjadi antara aku dan Y. Andaikan saja Y tahu bahwa sebenarnya pertemuan itu adalah bukan maksud untuk mengadili seseorang. yang aku inginkan dari pertemuan itu adalah ada yang mengerti "X" hingga akhirnya pernyataan sikap selanjutnya. Aku mengharapkan Y tahu bahwa X selama ini menaruh cinta yang teramat sangat walaupun sakit itulah kenyataan, dan aku berusaha menyadarkan X bahwa sebenarnya aku juga mencintainya tapi Y lebih pantas. Yah karena aku tahu mungkin perjuangan Y terlalu dalam hingga akhirnya terlanjur cinta. Sedangkan "aku" mungkin butuh waktu lama untuk X mengetahui aku secara menyeluruh. Aku juga memahami perasaan Y bagaimana jika seseorang yang dicintai ternyata mencintai orang lain. Pertemuan itupun tidak terjadi karena salah paham yang berkelanjutan. Mengapa terjadi seperti ini aku berteriak kenapa...kenapa...kenapa..!! kenapa mesti ada yang egois...!! padahal aku sudah melupakan...!! aku masih bisa menjaga perasaan, ini tidak adil...! tidak adil bagiku mengapa...!!biarlah cinta X selalu ada dalam hat, aku tidak ingin ada yang tersakiti ...!! bagaimanapun caranya aku harus menjelaskan kepada Y. Akhirnya aku dan Y bertemu tanpa sepengetahuan X. Tidak banyak yang aku katakan selebihnya aku hanya mendengarkan luapan yang rasa yang dialami Y. yah aku mengerti betapa Y terlalu sayang kepada "X" dan menurutku itu baik dan memang harusnya seperti itu. Y juga bercerita tentang hubungan "X" dengan Y yang penuh perjuangan. Akupun menjelaskan secara terperinci posisi aku dan berkata kepada Y bahwa aku sudah cukup lama tidak mempersoalkan hal ini lagi dengan "X" bagiku sudah cukup dan masalah pribadi Y seharusnya aku tidak mengetahuinya. Ya sudahlah...!!!! pernyataan sikapku sudah aku utarakan kepada Y bahwasanya sungguh aku inginyang terbaik buat "X" dan Y, sedikit merasa bersalah bagiku. Tapi setidaknya ada rasa tanggung jawab atas semua yang telah terjadi...!!!





Kisah ini adalah sebuah perjalanan panjang...!!
Bentuk dari sebuah cinta....
Walaupun endingya tak seharusnya seperti ini
Namun kadang -kadang manusia harus menerima kenyataan
Hidup adalah pilihan....

Tak sepatutnya kita menyesali keadaan yang sudah terjadi
Anggap hari esok tak pernah ada ...,,
Karena saat ini yang kita rasakan...


NB : kisah diceritakan dan diketik oleh penulis dengan waktu 4 jam..!!
dihari yang sama dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun..!!
dipublikasikan oleh Yanks Purnama melalui website www.k4cms2007.blogspot.com
sebagai renungan hati

Kamis, 23 Juli 2009

why..!!

Maafkan aku yang tak pernah bisa melupakanmu…!

Terdiam dan hilang bersama mimpi harapkan kembali

Ingin bersamamu selalu, lebih banyak waktu, dan rengkuh aku dalam duka dan sukamu..

Kronologis

Kisah ini terlalu panjang tapi biarlah mungkin bisa dilihat dan menjadi inspirasi sebagian orang dimasa yang akan datang..,,!!

Perjalanan panjang ini dimulai jauh sebelum keberadaanku saat ini,.., tak pernah terpikirkan dan akhirnya tak bisa dilupakan,,,,

Masih teringat jelas semasa SMA terlalu banyak kisah dan menanti untuk diceritakan kembali…,

Waktu yang telah banyak berlalu meninggalkan sebuah kisah yang terungkap. Ya sebut saja X yang telah lama aku kenal. Disetiap waktu X selalu memberi harapan yang pasti namum bodohnya aku terlalu rendah diri bagimana tidak aku merasa terlalu miskin untuk mencintai. Disetiap pertemuan yang nampak dan tak nampak selalu menjadi perasaan batin dan hanya hati yang bisa merasakan. Kejadian itu tampak berulang dan berulang setiap kali wajah itu hadir dihari-hariku. Hati ini lelah, dan tak percaya setelah X juga ternyata puya perasaan yang sama bahkan lebih dari diriku. Itu aku rasakan ketika suatu hari dimasa SMA aku diberi sebuah benda oleh X bagiku itu special dan sebuah bentuk perhatian yang teramat sangat. Aku seakan tak percaya amat tak percaya menerima semua itu. Akupun tak bisa menerima itu dan aku ungkapkan alasan yang logis kepada X namun apa yang terjadi X semakin sedih diapun mengungkapkan alasan kenapa aku harus menerima itu. Ya sudahlah aku tak berdaya dengan perasaaan yang sebenarnya senang karena aku merasa itu wujud dari sebuah perhatian dari X. Entah perhatian seperti apa lagi yang tidak aku ketahui bahwa ternyata X lebih mencintaiku selama ini. Sayang waktu yang begitu singkat tak memberikan sebuah jawaban dan meninggalkan sebuah tandatanya besar. Hingga berakhirnya masa SMA aku meninggalkan semua, aku meningkalkan X yang kala itu X masih kelas 1 dengan sebuah pertanyaan. Aku pengecut yah memang! aku munafik yah! Aku tak berguna dan seribu kata lainnya yang dapat menggambarkan tentang diri ini, aku terima dengan terbuka. Namun aku cuma bisa bilang itu semua karena keadaan….!!! Hampir 2 tahun lebih aku berusaha untuk kontak dan mencarinya. Yupz tidak sia-sia akhirnya ada komunikasi yang sangat intens dan hangat. Entah apa yang dirasakan X kala itu, akhirnya X meminta aku untuk menemaninya untuk moment yang sangat special yah acara perpisahan. Dengan perasaan yang amat bahagia karena aku berpikir itu moment dimana aku mungkin bisa mengingat dan mengulang kembali saat – saat yang indah dan mungkin aku bisa mengungkapkan semua rahasia hati. Tapi sekali lagi keadaan sudah berubah yah waktu pula yang membuat semua itu berubah, keadaan tak seperti dulu lagi, tak seperti anganku dan tak seperti mimpiku. Ketika aku bertemu X aku diam seribu bahasa dan aku merasa tak berhak mempertanyakan kenapa? Yapz aku salah.. tak sepatutnya aku berada ditempat yang mungkin tidak sesuai dengan posisiku melihat X dengan Y! Akupun berlalu…berlalu… dan berlalu….!

Yang tersisa kini sebuah no X hp yang tidak aku hapus…! Sungguh….,.! entah mengapa aku semakin akrab dengan Y walaupun tidak terlalu akrab bagiku cukup pantas bisa di anggap teman. Ya bagiku Y sudah aku anggap seorang laki –laki yang mungkin bisa menjaga X yah mungkin lewat Y bisa aku titipkan X. Terima kasih itu yang aku ungkapkan kepada Y setiap kali berbicara walaupun percakapan tidak terlalu lama tapi aku selalu menanyakan kabar X dan tak lupa titipan salam selalu aku katakan….., selesai sudah it’s over…..!!

Hampir genap 5 tahun atau mungkin lebih,,!Dan akupun sungguh sudah tidak mempersoalkan kisah X yang telah berlalu dan akupun punya hidup sendiri yapz mungkin akupun punya kisah cinta dengan XX yang lain yah walaupun semua endingnya aku merasa sakit… buatku itu yang membuat aku semakin kuat dan tegar.. naifnya aku bilang dalam hati yaa ini hidup bahagia aku nikmati begitupun pedihnya aku nikmati dan semua tidak ada yang abadi.

Sebuah kejutan dimalam hari entah bagaimana aku menjelaskannya ketika itu ponsel aku berbunyi. Alangkah kagetnya siapa gerangan yang menghubungi yapz “X”…….! ada apa ini terbesit pikiranku kala itu. Obrolanpun dimulai dengan bertanya kabar tanpa menyinggung masalalu dan itu berlanjut hari demi hari. Banyak kisah yang aku dengar dari X tentang kondisi X saat ini aku prihatin atas apa yang terjadi. Akhirnya X ingin sekali bertemu dengan aku, dengan pertimbangan yang cukup berat baiklah aku bertemu dengan X, hati kecilku berkata apa ini akan berdampak buruk bagiku mengingat dari cerita X yang serba tertutup X sedang mempunyai masalah yang bagiku itu masalah pribadi X dengan Y. Khawatir terjadi salah paham maka aku minta rasa aman jika ada salah paham tentang semua ini X bisa jujur dan menjelaskan kepada Y. Sejauh ini tidak masalah dan akupun akhirnya mengetahui perasaan X selama ini, kagum, terharu dan merasa bersalah. Akupun mengakuinya bahwa selama ini banyak perasaan aku yang X tidak tahu. X berkata saat –saat berdua dengan aku adalah penantian panjang. Yapz tentunya penyesalan masalah klasik yang selalu datang terakhir. Ingin rasanya aku mengulang kembali tapi betapa naifnya aku. Sudahlah menurutku hubungan X dengan Y perlu diperbaiki. Aku sudah cukup nyaman dengan keadaanku saat ini dan aku sudah cukup terharu dan kagum bahwa ada cinta yang bertahan hingga akhir waktu. Aku mengutarakan keinginan bertemu dengan Y, duduk bertiga X, Y dan aku. Mungkin ini jalan penyelesaian yang terbaik. Tapi memang kadang rencana tidak sesuai dengan harapan hingga akhirnya salah pahampun terjadi aku dengan Y. Andaikan saja X tahu bahwa sebenarnya pertemuan itu bukan maksud untuk mengadili seseorang. Yang aku inginkan dari pertemuan itu adalah ada yang mengerti “X” hingga akhirnya pernyataan sikap selanjutnya. Aku mengharapkan Y tahu bahwa X selama ini menaruh cinta kepada aku walaupun sakit itulah kenyataan. Dan aku berusaha menyadarkan X bahwa sebenarnya aku juga mencintainya tapi Y lebih pantas. Yah karena aku tahu mungkin perjuangan cinta Y terlalu dalam hingga akhirnya terlanjur cinta. Sedangkan “aku” mungkin butuh waktu lama untuk X mengetahui aku secara menyeluruh. Aku juga memahami perasaan Y bagaimana jika seseorang yang dicintai ternyata mencintai orang lain. Pertemuan itu pun tidak terjadi karena salah paham yang berkelanjutan. Mengapa terjadi seperti ini aku berteriak kenapa…kenapa…kenapa… mesti harus ada yang egois…! Padahal aku sudah melupakan…aku masih menjaga perasaan, ini tidak adil…! tidak adil bagiku mengapa….! Biarlah cinta X selalu ada dalam hati, aku tidak ingin ada yang tersakiti…….. ! bagaimanapun aku harus menjelaskan kepada Y, akhirnya aku dan Y bertemu tanpa sepengetahuan X. Tidak banyak yang aku bicarakan selebihnya aku hanya mendengarkan luapan rasa yang dialami Y, yah aku mengerti betapa Y terlalu sayang kepada “X” dan menurutku itu baik dan memang harusnya seperti itu. Y juga bercerita tentang hubungan “X” dengan Y yang penuh dengan perjuangan. Akupun menjelaskan secara terperinci posisi aku dan aku berkata kepada Y bahwa aku sudah cukup lama tidak mempersoalkan hal ini lagi dengan “X” bagiku sudah cukup dan masalah pribadi Y seharusnya aku tidak mengetahuinya. Ya sudahlah…!!! Pernyataan sikapku sudah aku utarakan kepada Y bahwasanya sungguh aku ingin yang terbaik buat “X” dan Y, sedikit merasa bersalah bagiku. Tapi setidaknya ada rasa tanggung jawab atas semua yang telah terjadi…!!!

Kisah ini adalah sebuah kisah yang panjang

Bentuk dari sebuah cinta….

Walaupun endingnya tak seharusnya seperti ini

Namun kadang manusia harus menerima kenyataan

Hidup adalah pilihan….!

Tak sepatutnya kita menyesali keadaan yang sudah terjadi

Anggap hari esok tak pernah ada,,,,.

Karena saat ini yang kita rasakan…..

NB: kisah ini diceritakan dan diketik oleh penulis dengan waktu 3 jam..!

Di hari yang sama dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun.!

Dipublikasikan oleh Yanks Purnama melalui website di www.k4cms2007blogspot.com

Sebagai renungan hati

it's over

Maafkan aku yang tak pernah bisa melupakanmu…!

Terdiam dan hilang bersama mimpi harapkan kembali

Ingin bersamamu selalu, lebih banyak waktu, dan rengkuh aku dalam duka dan sukamu..

Kronologis

Kisah ini terlalu panjang tapi biarlah mungkin bisa dilihat dan menjadi inspirasi sebagian orang dimasa yang akan datang..,,!!

Perjalanan panjang ini dimulai jauh sebelum keberadaanku saat ini,.., tak pernah terpikirkan dan akhirnya tak bisa dilupakan,,,,

Masih teringat jelas semasa SMA terlalu banyak kisah dan menanti untuk diceritakan kembali…,

Waktu yang telah banyak berlalu meninggalkan sebuah kisah yang terungkap. Ya sebut saja X yang telah lama aku kenal. Disetiap waktu X selalu memberi harapan yang pasti namum bodohnya aku terlalu rendah diri bagimana tidak aku merasa terlalu miskin untuk mencintai. Disetiap pertemuan yang nampak dan tak nampak selalu menjadi perasaan batin dan hanya hati yang bisa merasakan. Kejadian itu tampak berulang dan berulang setiap kali wajah itu hadir dihari-hariku. Hati ini lelah, dan tak percaya setelah X juga ternyata puya perasaan yang sama bahkan lebih dari diriku. Itu aku rasakan ketika suatu hari dimasa SMA aku diberi sebuah benda oleh X bagiku itu special dan sebuah bentuk perhatian yang teramat sangat. Aku seakan tak percaya amat tak percaya menerima semua itu. Akupun tak bisa menerima itu dan aku ungkapkan alasan yang logis kepada X namun apa yang terjadi X semakin sedih diapun mengungkapkan alasan kenapa aku harus menerima itu. Ya sudahlah aku tak berdaya dengan perasaaan yang sebenarnya senang karena aku merasa itu wujud dari sebuah perhatian dari X. Entah perhatian seperti apa lagi yang tidak aku ketahui bahwa ternyata X lebih mencintaiku selama ini. Sayang waktu yang begitu singkat tak memberikan sebuah jawaban dan meninggalkan sebuah tandatanya besar. Hingga berakhirnya masa SMA aku meninggalkan semua, aku meningkalkan X yang kala itu X masih kelas 1 dengan sebuah pertanyaan. Aku pengecut yah memang! aku munafik yah! Aku tak berguna dan seribu kata lainnya yang dapat menggambarkan tentang diri ini, aku terima dengan terbuka. Namun aku cuma bisa bilang itu semua karena keadaan….!!! Hampir 2 tahun lebih aku berusaha untuk kontak dan mencarinya. Yupz tidak sia-sia akhirnya ada komunikasi yang sangat intens dan hangat. Entah apa yang dirasakan X kala itu, akhirnya X meminta aku untuk menemaninya untuk moment yang sangat special yah acara perpisahan. Dengan perasaan yang amat bahagia karena aku berpikir itu moment dimana aku mungkin bisa mengingat dan mengulang kembali saat – saat yang indah dan mungkin aku bisa mengungkapkan semua rahasia hati. Tapi sekali lagi keadaan sudah berubah yah waktu pula yang membuat semua itu berubah, keadaan tak seperti dulu lagi, tak seperti anganku dan tak seperti mimpiku. Ketika aku bertemu X aku diam seribu bahasa dan aku merasa tak berhak mempertanyakan kenapa? Yapz aku salah.. tak sepatutnya aku berada ditempat yang mungkin tidak sesuai dengan posisiku melihat X dengan Y! Akupun berlalu…berlalu… dan berlalu….!

Yang tersisa kini sebuah no X hp yang tidak aku hapus…! Sungguh….,.! entah mengapa aku semakin akrab dengan Y walaupun tidak terlalu akrab bagiku cukup pantas bisa di anggap teman. Ya bagiku Y sudah aku anggap seorang laki –laki yang mungkin bisa menjaga X yah mungkin lewat Y bisa aku titipkan X. Terima kasih itu yang aku ungkapkan kepada Y setiap kali berbicara walaupun percakapan tidak terlalu lama tapi aku selalu menanyakan kabar X dan tak lupa titipan salam selalu aku katakan….., selesai sudah it’s over…..!!

Hampir genap 5 tahun atau mungkin lebih,,!Dan akupun sungguh sudah tidak mempersoalkan kisah X yang telah berlalu dan akupun punya hidup sendiri yapz mungkin akupun punya kisah cinta dengan XX yang lain yah walaupun semua endingnya aku merasa sakit… buatku itu yang membuat aku semakin kuat dan tegar.. naifnya aku bilang dalam hati yaa ini hidup bahagia aku nikmati begitupun pedihnya aku nikmati dan semua tidak ada yang abadi.

Sebuah kejutan dimalam hari entah bagaimana aku menjelaskannya ketika itu ponsel aku berbunyi. Alangkah kagetnya siapa gerangan yang menghubungi yapz “X”…….! ada apa ini terbesit pikiranku kala itu. Obrolanpun dimulai dengan bertanya kabar tanpa menyinggung masalalu dan itu berlanjut hari demi hari. Banyak kisah yang aku dengar dari X tentang kondisi X saat ini aku prihatin atas apa yang terjadi. Akhirnya X ingin sekali bertemu dengan aku, dengan pertimbangan yang cukup berat baiklah aku bertemu dengan X, hati kecilku berkata apa ini akan berdampak buruk bagiku mengingat dari cerita X yang serba tertutup X sedang mempunyai masalah yang bagiku itu masalah pribadi X dengan Y. Khawatir terjadi salah paham maka aku minta rasa aman jika ada salah paham tentang semua ini X bisa jujur dan menjelaskan kepada Y. Sejauh ini tidak masalah dan akupun akhirnya mengetahui perasaan X selama ini, kagum, terharu dan merasa bersalah. Akupun mengakuinya bahwa selama ini banyak perasaan aku yang X tidak tahu. X berkata saat –saat berdua dengan aku adalah penantian panjang. Yapz tentunya penyesalan masalah klasik yang selalu datang terakhir. Ingin rasanya aku mengulang kembali tapi betapa naifnya aku. Sudahlah menurutku hubungan X dengan Y perlu diperbaiki. Aku sudah cukup nyaman dengan keadaanku saat ini dan aku sudah cukup terharu dan kagum bahwa ada cinta yang bertahan hingga akhir waktu. Aku mengutarakan keinginan bertemu dengan Y, duduk bertiga X, Y dan aku. Mungkin ini jalan penyelesaian yang terbaik. Tapi memang kadang rencana tidak sesuai dengan harapan hingga akhirnya salah pahampun terjadi aku dengan Y. Andaikan saja X tahu bahwa sebenarnya pertemuan itu bukan maksud untuk mengadili seseorang. Yang aku inginkan dari pertemuan itu adalah ada yang mengerti “X” hingga akhirnya pernyataan sikap selanjutnya. Aku mengharapkan Y tahu bahwa X selama ini menaruh cinta kepada aku walaupun sakit itulah kenyataan. Dan aku berusaha menyadarkan X bahwa sebenarnya aku juga mencintainya tapi Y lebih pantas. Yah karena aku tahu mungkin perjuangan cinta Y terlalu dalam hingga akhirnya terlanjur cinta. Sedangkan “aku” mungkin butuh waktu lama untuk X mengetahui aku secara menyeluruh. Aku juga memahami perasaan Y bagaimana jika seseorang yang dicintai ternyata mencintai orang lain. Pertemuan itu pun tidak terjadi karena salah paham yang berkelanjutan. Mengapa terjadi seperti ini aku berteriak kenapa…kenapa…kenapa… mesti harus ada yang egois…! Padahal aku sudah melupakan…aku masih menjaga perasaan, ini tidak adil…! tidak adil bagiku mengapa….! Biarlah cinta X selalu ada dalam hati, aku tidak ingin ada yang tersakiti…….. ! bagaimanapun aku harus menjelaskan kepada Y, akhirnya aku dan Y bertemu tanpa sepengetahuan X. Tidak banyak yang aku bicarakan selebihnya aku hanya mendengarkan luapan rasa yang dialami Y, yah aku mengerti betapa Y terlalu sayang kepada “X” dan menurutku itu baik dan memang harusnya seperti itu. Y juga bercerita tentang hubungan “X” dengan Y yang penuh dengan perjuangan. Akupun menjelaskan secara terperinci posisi aku dan aku berkata kepada Y bahwa aku sudah cukup lama tidak mempersoalkan hal ini lagi dengan “X” bagiku sudah cukup dan masalah pribadi Y seharusnya aku tidak mengetahuinya. Ya sudahlah…!!! Pernyataan sikapku sudah aku utarakan kepada Y bahwasanya sungguh aku ingin yang terbaik buat “X” dan Y, sedikit merasa bersalah bagiku. Tapi setidaknya ada rasa tanggung jawab atas semua yang telah terjadi…!!!

Kisah ini adalah sebuah kisah yang panjang

Bentuk dari sebuah cinta….

Walaupun endingnya tak seharusnya seperti ini

Namun kadang manusia harus menerima kenyataan

Hidup adalah pilihan….!

Tak sepatutnya kita menyesali keadaan yang sudah terjadi

Anggap hari esok tak pernah ada,,,,.

Karena saat ini yang kita rasakan…..

NB: kisah ini diceritakan dan diketik oleh penulis dengan waktu 3 jam..!

Di hari yang sama dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun.!

Dipublikasikan oleh Yanks Purnama melalui website di www.k4cms2007blogspot.com

Sebagai renungan hati

Maafkan aku yang tak pernah bisa melupakanmu…!

Terdiam dan hilang bersama mimpi harapkan kembali

Ingin bersamamu selalu, lebih banyak waktu, dan rengkuh aku dalam duka dan sukamu..

Kronologis

Kisah ini terlalu panjang tapi biarlah mungkin bisa dilihat dan menjadi inspirasi sebagian orang dimasa yang akan datang..,,!!

Perjalanan panjang ini dimulai jauh sebelum keberadaanku saat ini,.., tak pernah terpikirkan dan akhirnya tak bisa dilupakan,,,,

Masih teringat jelas semasa SMA terlalu banyak kisah dan menanti untuk diceritakan kembali…,

Waktu yang telah banyak berlalu meninggalkan sebuah kisah yang terungkap. Ya sebut saja X yang telah lama aku kenal. Disetiap waktu X selalu memberi harapan yang pasti namum bodohnya aku terlalu rendah diri bagimana tidak aku merasa terlalu miskin untuk mencintai. Disetiap pertemuan yang nampak dan tak nampak selalu menjadi perasaan batin dan hanya hati yang bisa merasakan. Kejadian itu tampak berulang dan berulang setiap kali wajah itu hadir dihari-hariku. Hati ini lelah, dan tak percaya setelah X juga ternyata puya perasaan yang sama bahkan lebih dari diriku. Itu aku rasakan ketika suatu hari dimasa SMA aku diberi sebuah benda oleh X bagiku itu special dan sebuah bentuk perhatian yang teramat sangat. Aku seakan tak percaya amat tak percaya menerima semua itu. Akupun tak bisa menerima itu dan aku ungkapkan alasan yang logis kepada X namun apa yang terjadi X semakin sedih diapun mengungkapkan alasan kenapa aku harus menerima itu. Ya sudahlah aku tak berdaya dengan perasaaan yang sebenarnya senang karena aku merasa itu wujud dari sebuah perhatian dari X. Entah perhatian seperti apa lagi yang tidak aku ketahui bahwa ternyata X lebih mencintaiku selama ini. Sayang waktu yang begitu singkat tak memberikan sebuah jawaban dan meninggalkan sebuah tandatanya besar. Hingga berakhirnya masa SMA aku meninggalkan semua, aku meningkalkan X yang kala itu X masih kelas 1 dengan sebuah pertanyaan. Aku pengecut yah memang! aku munafik yah! Aku tak berguna dan seribu kata lainnya yang dapat menggambarkan tentang diri ini, aku terima dengan terbuka. Namun aku cuma bisa bilang itu semua karena keadaan….!!! Hampir 2 tahun lebih aku berusaha untuk kontak dan mencarinya. Yupz tidak sia-sia akhirnya ada komunikasi yang sangat intens dan hangat. Entah apa yang dirasakan X kala itu, akhirnya X meminta aku untuk menemaninya untuk moment yang sangat special yah acara perpisahan. Dengan perasaan yang amat bahagia karena aku berpikir itu moment dimana aku mungkin bisa mengingat dan mengulang kembali saat – saat yang indah dan mungkin aku bisa mengungkapkan semua rahasia hati. Tapi sekali lagi keadaan sudah berubah yah waktu pula yang membuat semua itu berubah, keadaan tak seperti dulu lagi, tak seperti anganku dan tak seperti mimpiku. Ketika aku bertemu X aku diam seribu bahasa dan aku merasa tak berhak mempertanyakan kenapa? Yapz aku salah.. tak sepatutnya aku berada ditempat yang mungkin tidak sesuai dengan posisiku melihat X dengan Y! Akupun berlalu…berlalu… dan berlalu….!

Yang tersisa kini sebuah no X hp yang tidak aku hapus…! Sungguh….,.! entah mengapa aku semakin akrab dengan Y walaupun tidak terlalu akrab bagiku cukup pantas bisa di anggap teman. Ya bagiku Y sudah aku anggap seorang laki –laki yang mungkin bisa menjaga X yah mungkin lewat Y bisa aku titipkan X. Terima kasih itu yang aku ungkapkan kepada Y setiap kali berbicara walaupun percakapan tidak terlalu lama tapi aku selalu menanyakan kabar X dan tak lupa titipan salam selalu aku katakan….., selesai sudah it’s over…..!!

Hampir genap 5 tahun atau mungkin lebih,,!Dan akupun sungguh sudah tidak mempersoalkan kisah X yang telah berlalu dan akupun punya hidup sendiri yapz mungkin akupun punya kisah cinta dengan XX yang lain yah walaupun semua endingnya aku merasa sakit… buatku itu yang membuat aku semakin kuat dan tegar.. naifnya aku bilang dalam hati yaa ini hidup bahagia aku nikmati begitupun pedihnya aku nikmati dan semua tidak ada yang abadi.

Sebuah kejutan dimalam hari entah bagaimana aku menjelaskannya ketika itu ponsel aku berbunyi. Alangkah kagetnya siapa gerangan yang menghubungi yapz “X”…….! ada apa ini terbesit pikiranku kala itu. Obrolanpun dimulai dengan bertanya kabar tanpa menyinggung masalalu dan itu berlanjut hari demi hari. Banyak kisah yang aku dengar dari X tentang kondisi X saat ini aku prihatin atas apa yang terjadi. Akhirnya X ingin sekali bertemu dengan aku, dengan pertimbangan yang cukup berat baiklah aku bertemu dengan X, hati kecilku berkata apa ini akan berdampak buruk bagiku mengingat dari cerita X yang serba tertutup X sedang mempunyai masalah yang bagiku itu masalah pribadi X dengan Y. Khawatir terjadi salah paham maka aku minta rasa aman jika ada salah paham tentang semua ini X bisa jujur dan menjelaskan kepada Y. Sejauh ini tidak masalah dan akupun akhirnya mengetahui perasaan X selama ini, kagum, terharu dan merasa bersalah. Akupun mengakuinya bahwa selama ini banyak perasaan aku yang X tidak tahu. X berkata saat –saat berdua dengan aku adalah penantian panjang. Yapz tentunya penyesalan masalah klasik yang selalu datang terakhir. Ingin rasanya aku mengulang kembali tapi betapa naifnya aku. Sudahlah menurutku hubungan X dengan Y perlu diperbaiki. Aku sudah cukup nyaman dengan keadaanku saat ini dan aku sudah cukup terharu dan kagum bahwa ada cinta yang bertahan hingga akhir waktu. Aku mengutarakan keinginan bertemu dengan Y, duduk bertiga X, Y dan aku. Mungkin ini jalan penyelesaian yang terbaik. Tapi memang kadang rencana tidak sesuai dengan harapan hingga akhirnya salah pahampun terjadi aku dengan Y. Andaikan saja X tahu bahwa sebenarnya pertemuan itu bukan maksud untuk mengadili seseorang. Yang aku inginkan dari pertemuan itu adalah ada yang mengerti “X” hingga akhirnya pernyataan sikap selanjutnya. Aku mengharapkan Y tahu bahwa X selama ini menaruh cinta kepada aku walaupun sakit itulah kenyataan. Dan aku berusaha menyadarkan X bahwa sebenarnya aku juga mencintainya tapi Y lebih pantas. Yah karena aku tahu mungkin perjuangan cinta Y terlalu dalam hingga akhirnya terlanjur cinta. Sedangkan “aku” mungkin butuh waktu lama untuk X mengetahui aku secara menyeluruh. Aku juga memahami perasaan Y bagaimana jika seseorang yang dicintai ternyata mencintai orang lain. Pertemuan itu pun tidak terjadi karena salah paham yang berkelanjutan. Mengapa terjadi seperti ini aku berteriak kenapa…kenapa…kenapa… mesti harus ada yang egois…! Padahal aku sudah melupakan…aku masih menjaga perasaan, ini tidak adil…! tidak adil bagiku mengapa….! Biarlah cinta X selalu ada dalam hati, aku tidak ingin ada yang tersakiti…….. ! bagaimanapun aku harus menjelaskan kepada Y, akhirnya aku dan Y bertemu tanpa sepengetahuan X. Tidak banyak yang aku bicarakan selebihnya aku hanya mendengarkan luapan rasa yang dialami Y, yah aku mengerti betapa Y terlalu sayang kepada “X” dan menurutku itu baik dan memang harusnya seperti itu. Y juga bercerita tentang hubungan “X” dengan Y yang penuh dengan perjuangan. Akupun menjelaskan secara terperinci posisi aku dan aku berkata kepada Y bahwa aku sudah cukup lama tidak mempersoalkan hal ini lagi dengan “X” bagiku sudah cukup dan masalah pribadi Y seharusnya aku tidak mengetahuinya. Ya sudahlah…!!! Pernyataan sikapku sudah aku utarakan kepada Y bahwasanya sungguh aku ingin yang terbaik buat “X” dan Y, sedikit merasa bersalah bagiku. Tapi setidaknya ada rasa tanggung jawab atas semua yang telah terjadi…!!!

Kisah ini adalah sebuah kisah yang panjang

Bentuk dari sebuah cinta….

Walaupun endingnya tak seharusnya seperti ini

Namun kadang manusia harus menerima kenyataan

Hidup adalah pilihan….!

Tak sepatutnya kita menyesali keadaan yang sudah terjadi

Anggap hari esok tak pernah ada,,,,.

Karena saat ini yang kita rasakan…..

NB: kisah ini diceritakan dan diketik oleh penulis dengan waktu 3 jam..!

Di hari yang sama dan tanpa ada tekanan dari pihak manapun.!

Dipublikasikan oleh Yanks Purnama melalui website www.k4cms2007blogspot.com

Sebagai renungan hati

Senin, 25 Mei 2009

Andaikan semua orang Indonesia seperti Bapak Boediono

Date: Sat, 16 May 2009 20:01:29 +1000





Subject: Tulisan Faisal Basri tentang Boediono.



Saya pertama kali mengenal Pak Boed pada akhir 1970-an lewat buku-bukunya
yang enak dibaca, ringkas, dan padat. Pada akhir 1970-an. Kalau tak salah,
judul-judul bukunya selalu dialawali dengan kata "sinopsis," ada Sinopsis
Makroekonomi, Sinopsis Mikroekonomi, Sinopsis Ekonomi Moneter, dan
Sinopsis Ekonomi Internasional. Kita mendapatkan saripati ilmu ekonomi
dari buku-bukunya yang mudah dicerna.
Pada suatu kesempatan, Pak Boed mengutarakan pada saya niatnya untuk
merevisi buku-bukunya itu. Mungkin ia berniat untuk menulis lebih serius
sehingga bisa menghasilkan buku teks yang lebih utuh. Kala itu saya
menangkap keinginan kuat Pak Boed untuk kembali ke kampus dan menyisihkan
waktu lebih banyak menulis buku. Karena itu, ia tak lagi berminat untuk
kembali masuk ke pemerintahan setelah masa tugasnya selesai sebagai
Menteri Keuangan di bawah pemerintihan Ibu Megawati .
Pak Boed dan Pak Djatun (Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Menko Perekonomian)
bekerja keras memulihkan stabilitas ekonomi yang "gonjang-ganjing" di
bawah pemerintahan Gus Dur. Hasilnya cukup mengesankan. Pertumbuhan
ekonomi mengalami peningkatan terus menerus. Di tengah hingar bingar masa
kampanye seperti dewasa ini, Ibu Mega ditinggalkan oleh wapresnya, dua
menko, dan seorang menteri (Agum Gumelar). Ternyata perekonomian tak
mengalami gangguan berarti. Kedua ekonom senior ini bekerja keras mengawal
perekonomian. Hasilnya cukup menakjubkan, pertumbuhan ekonomi pada
triwulan keempat 2004 mencapai 6,65 persen, tertinggi sejak krisis hingga
sekarang.
Selama dua tahun pertama pemerintahan SBY-JK, perekonomian Indonesia
mengalami kemunduran. Tatkala muncul gelagat Pak SBY hendak merombak
kabinet, sejumlah kawan mengajak Pak Boed bertemu. Nia t para kolega ini
adalah membujuk Pak Boed agar mau kembali masuk ke pemerintahan seandainya
Pak SBY memintanya. Agar lebih afdhol, kolega-kolega saya ini juga
mengajak Ibu Boed. Mungkin di benak mereka, Ibu bisa turut luluh dengan
pengharapan mereka. Akhirnya, Pak Boed menduduki jabatan Menko
Perekonomian. Mungkin sahabat-sahabat saya itu masih terngiang-ngiang
sinyal penolakan Pak Boed dengan selalu mengatakan bahwa ia sudah cukup
tua dan sekarang giliran yang muda-muda untuk tampil. Memang, Pak Boed
selalu memilih ekonom muda untuk mendampinginya: Mas Anggito, Bung Ikhsan,
Bung Chatib Basri, Mas Bambang Susantono, dan banyak lagi. Semua mereka
lebih atau jauh lebih muda dari saya.
Interaksi langsung terjadi ketika Pak Boed menjadi salah seorang anggota
Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Saya ketika itu anggota Tim Asistensi
Ekonomi Presiden (anggota lainnya adalah Pak Widjojo Nitisastro, Pak Alim
Markus, dan Ibu Sri Mulyani Indrawati). Ibu Sri Mulyani memiliki jabatan
rangkap (jadi bukan sekarang saja), selain sebagai anggota Tim Asistensi
juga menjadi sekretaris DEN. Pak BOed tak pernah mau menonjolkan diri,
walau ia sempat jadi menteri pada masa transisi.
Sikap rendah hati itulah yang paling membekas pada saya. Lebih banyak
mendengar ketimbang bicara. Kalau ditanya yang "nyerempet-nyerempet ,"
jawabannya cuma dengan tersenyum. Saya tak pernah dengar Pak Boed
menjelek-jelekkan orang lain, bahkan sekedar mengkritik sekalipun.
Tak berarti bahwa Pak Boed tidak tegas. Seorang sahabat yang membantunya
di kantor Menko Perekonomian bercerita pada saya ketegasan Pak Boed ketika
hendak memutuskan nasib proyek monorel di Jakarta yang sampai sekarang
terkatung-katung. Suatu waktu menjelang lebaran, Pak Boed dan sejumlah
staf serta, kalau tak salah, Menteri Keuangan dipanggil Wapres. Sebelum
meluncur bertemu Wapres, Pak Boed wanti-wanti kepada seluruh stafnya agar
kukuh pada pendirian berdasarkan hasil kajian yang mereka telah buat. Pak
Boed sempat bertanya kepada jajarannya, kira-kira begini: "Tak ada yang
konflik kepentingan, kan ? Ayo kita jalan, Bismillah . Keesokan harinya,
saya membaca di media massa bahwa sekeluarnya dari ruang pertemuan dengan
Wapres, semua mereka berwajah "cemberut" tanpa komentar satu kata pun
kepada wartawan.
Adalah Pak Boed pula yang memulai tradisi tak memberikan "amplop" kalau
berurusan dengan DPR. Tentang ini, saya dengar sendiri perintahnya kepada
Mas Anggito.
Ada dua lagi, setidaknya, pengalaman langsung saya berjumpa dengan Pak
Boed.. Pertama, satu pesawat dari Jakarta ke Yogyakarta tatkala Pak Boed
masih Menteri Keuangan. Berbeda dengan pejabat pada umumnya, Pak Boed
dijemput oleh Ibu. Dari kejauhan saya melihat Ibu menyetir sendiri mobil
tua mereka.
Kedua, saya dan isteri sekali waktu bertemu Pak Boed dan Ibu di
Supermarket dekat kediaman kami. Dengan santai, Pak Boed mendorong
keranjang belanja. Rasanya, hampir semua orang di sana tak sadar bahwa si
pendorong keranjang itu adalah seorang Menko.
Banyak lagi cerita lain yang saya dapatkan dari berbagai kalangan. Kemarin
di bandara Soekarno Hatta setidaknya dua orang (pramugara dan staf ruang
tunggu) bercerita pada saya pengalaman mengesankan mereka ketika bertemu
Pak Boed. Seperti kebanyakan yang lain, kesan paling mendalam keduanya
adalah sikap rendah hati dan kesederhanaannya.
Dua hari lalu saya dapat cerita lain dari pensiunan pejabat tinggi BI. Ia
mengalami sendiri bagaimana Pak Boed memangkas berbagai fasilitas yang
memang terkesan serba "wah." Dengan tak banyak cingcong, ia mencoret
banyak item di senarai fasilitas. Kalau tak salah, Pak Boed juga menolak
mobil dinas baru BI sesuai standar yang berlaku sebelumnya. Entah apa yang
terjadi, jangan-jangan mobil para deputi dan deputi senior lebh mewah dari
mobil dinas gubernur.
Kalau mau tahu rumah pribadi Pak Boed di Jakarta, datang saja ke kawasan
Mampang Prapatan, dekat Hotel Citra II. Kebetulan kantor kami, Pergerakan
Indonesia , persis berbelakangan dengan rumah Pak Boed. Rumah itu
tergolong sederhana. Bung Ikhsan pernah bercerita pada saya, ia
menyaksikan sendiri kursi di rumah itu sudah banyak yang bolong dan lusuh.
Bagaimana sosok seperti itu dituduh sebagai antek-antek IMF, simbol
Neoliberalism e yang bakal merugikan bangsa, dan segala tuduhan miring
lainnya. Lain kesempatan kita bahas tentang sikap dan falsafah ekonomi Pak
Boed. Kali ini saya hanya sanggup bercerita sisi lain dari sosok Pak Boed
yang kian terasa langka di negeri ini.
Maju terus Pak Boed.


note: jika ingin konfirmasi lebih lanjut kebenaran tulisan ini, silahkan kontak langsung ke mas faisal basri

Rabu, 01 April 2009